Beberapa bulan belakangan ini banyak terjadi kasus pelecehan seksual.
Kasusnya pun tidak mengenal waktu dan tempat, ada yang terjadi di tempat yang sepi bahkan di tempat yang ramai sekalipun rawan terjadinya kasus pelecehan seksual.
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fisik atau isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun yang bersifat seksual, yang membuat seseorang merasa tersinggung, dipermalukan dan/atau terintimidasi, sehingga menciptakan lingkungan yang mengintimidasi, bermusuhan atau tidak sopan.
Berdasarkan sisi psikologis Profil Psikologis Pelaku Pelecehan
Siapa pelakunya? Umumnya, tentu saja laki-laki. Tapi, ada beberapa kasus dimana pelaku pelecehan seksual bisa juga dilakukan wanita.
Kedua, umumnya pelaku merasa di atas angin. Karna itu tak jarang pelaku adalah atasan, guru, dokter, dukun, atau siapapun yang merasa punya otoritas. Dengan demikian, mereka bisa mengintimidasi korban jika diperlukan. Dan inilah yang membuat korban tidak berani melaporkan pula.
Profil pelaku yang juga umum adalah keluarga. Keluarga ini, bisa keluarga dekat atau keluarga jauh. Dan inilah yang membuat banyak kasus pelecehen tidak pernah terkuak. Masalahnya, banyak korban yang merasa kasihan atau takut kalau mencemarkan nama baik anggota keluarganya. Akibatnya, mereka menjadi korban yang tidak pernah berteriak (silent victim).
Akhirnya, pelaku juga orang yang mengambil kesempatan dari kondisi korban. Dan itulah yang kita saksikan dari video yang viral di rumah sakit belum lama ini. Biasanya pelaku berpikir, korban tidak akan tahu, tidak berani melapor ataupun dirinya akan aman. Dan tentu saja, entah sudah berapa korbannya sebelumnya hingga akhirnya ketahuan.
Namun sudah ada perkembangan tekonologi yang membantu mengatasi masalah ini salah satunya aplikasi bernama HarassMap, dilansir dari detik.com aplikasi ini memungkinkan para wanita korban pelecehan seksual langsung melaporkan insiden yang dialaminya dengan mengirim SMS ke komputer yang tersentralisasi. Korban selanjutnya akan langsung menerima balasan berupa saran praktis menghadapi kejadian tersebut. Sementara itu, laporan korban akan digunakan sebagai informasi detail pada peta HarrasMap yang menunjukkan tempat-tempat yang sering terjadi pelecehan seksual.
Pendapat hukum kebiri bagi penjahat seksual selengkapnya klik disini
Referensi:
http://journal.unair.ac.id/MKP@pelecehan-seksual:-tinjauan-psikologis-article-2161-media-15-category-8.html
https://inet.detik.com/cyberlife/d-1444471/aplikasi-ponsel-bantu-atasi-pelecehan-seksual-
T
Komentar
Posting Komentar