Pasca ramainya Bos huawei yang blokir AS kini huawei suddah melakukan strategi baru dengan mencoba untuk menjual chip besutannya ke pihak ketiga.
Ren mengindikasikan bahwa perusahaannya akan terus mengembangkan chip sendiri untuk mengurangi dampak larangan terhadap produksi cip di AS. Selain itu, Huawei akan 'baik-baik saja' jika perusahaan chip seperti Qualcomm tidak akan menjual chip mereka ke Huawei.
Anak perusahaan Huawei, HiSilicon Technologies yang merancang chip prosesor inti mengatakan bahwa perusahaannya telah mempersiapkan rencana untuk menghadapi masalah itu.
"Kami benar-benar telah meramalkan hari ini selama bertahun-tahun dan kami memang memiliki rencana cadangan," kata Presiden HiSilicon Technologies, Teresa He Tingbo.
Lebih lanjut Zhengfei mengatakan secara tegas bahwa ia tidak akan mengubah manajemen Huawei sesuai dengan permintaan pemerintah AS. Selain itu, ia menyatakan dampak larangan AS terhadap bisnis perusahaannya akan terbatas dan Zhengfei fokus kepada prospek jangka panjangnya.
"Pemerintah AS mengharapkan pertumbuhan Huawei dapat melambat namun hanya sedikit," jelasnya.
Awal perseteruan antara pemerintah AS dengan perusahaan teknologi raksasa asal China itu berawal saat Jaksa Penuntut Amerika membuat surat dakwaan yang menuduh Huawei melakukan penipuan bank untuk mendapatkan barang dan jasa AS yang diembargo di Iran bulan Januari lalu, seperti yang dilansir Reuters.
Perseteruan makin melebar saat putri Zhengfei, Meng Wanzhou yang juga menjabat sebagi Kepala Keuangan Huawei ditangkap di Kanada pada Desember 2018 silam. Zhengfei menilai bahwa penangkapan putrinya itu dilandasi oleh motivasi politik.
Seperti diketahui, sejauh ini kedua cip buatannya hanya digunakan untuk produk-produk buatan Huawei.
Strategi memasarkan cip ini dikabarkan sebagai upaya Huawei untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam sebuah wawancara, CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan strategi perusahaan untuk menjual cip 5G termasuk ke pesaingnya, Apple. Cip Balong 711 didesain untuk mendukung teknologi 4G yang sebelumnya pernah digunakan untuk perangkat CCTV atau mesin penjual otomatis (vending machine).
Mengutip Gizmochina, upaya Huawei ini tentu akan memicu persaingan dengan perusahaan penyedia cip seperti Qualcomm yang selama bertahun-tahun menjadi pemasok utama untuk ponsel China seperti Vivo, Oppo, dan Xiaomi.
Langkah Huawei ini disebut sebagai 'serangan balasan' atas sikap pemerintah Amerika Serikat yang melarang perusahaannya beroperasi di sana. Imbas dari kebijakan tersebut, sejumlah perusahaan berpikir ulang untuk menjalin kerja sama dengan Huawei.
Related Post : Mitod tentang refresh dapat mempercepat performa laptopmu? Selengkapnya klik disini
Komentar
Posting Komentar